Oleh : Putri Hana
Terkadang tindakan seseorang tidak terlalu baik untuk yang lainnya. Setiap manusia diciptakan unik dan tidak pernah sama meskipun terlahir dari rahim yang sama secara bersamaan. Jiwa yang menggenggam jasadnya memiliki potensi berbeda- beda pula. Namun hakikatnya semuanya sama berasal dari tanah dan setetes mani. Berdasarkan demikian sesungguhnya manusia memiliki peluang yang sama untuk mencapai tujuan kehidupannya, sesuatu yang abadi.
Potensi manusia terlahir dari pilihannya sendiri dalam memilih kecenderungan untuk dikembangkan. Potensi yang dimaksud harus mampu menggerakkan seluruh keinginan dalam mempertahankan hidup. Seseorang tidak bisa berlari dari pilihan yang berjalan seiringan dengan nafas dan waktu. Oleh karena itu pentingnya menyadari potensi masing-masing sejak awal untuk menentukan pilihan-pilihan hidup.
Dilihat lebih dekat, masyarakat merupakan potensi besar dari kumpulan potensi-potensi dahsyat. Masing-masing membawa karakter uniknya berpadu dalam suatu budaya yang memungkinkan semua elemen di dalamnya bersinergis menjalankan kehidupan. Dan potensi terbesar ini adalah keselarasan dari berbagai potensi berbeda yang tidak jarang bertentangan.
Aturan-aturan yang muncul pun menjadi sangat mulia. Keselamatan moral menjadi tolak ukur ditunjukkan dengan ketentraman masyarakat berlatar belakang berbeda-beda. Kekisruhan yang hampir tidak ada, sama tenangnya dengan telaga di tengah peradaban hutan.
Seiring dengan waktu, potensi itu memilih lagi untuk bermutasi mengatasnamakan impian-impian idealis. Seluruh dunia pun mulai bermutasi sesuai kecenderungan potensi awal mereka. Moral menjadi dongeng terlupakan digantikan arogansi kepemilikan atas bumi. Kepincangan besar-besaran pun terjadi layaknya gunung-gunung sebagai pasak telah dicabut demi bangunan impian.
Rekonstruksi berbagai aspek kehidupan marak digalakkan untuk sebuah perubahan menjadi lebih baik. Transisi berbanding lurus dengan zaman terus menggantikan keusangan demi keusangan. Kaum intelek yang menjadi tonggak pun harus melakukan siklus-siklus baru dalam transfer ilmu, tangan-tangan manusia digantikan mesin-mesin canggih dan gaya hidup terus berlomba. Sampai pada pengejaran kuasa atas hipnotis teknologi. Lucunya, beberapa di antara mereka telah kehilangan esensi kehidupan serta tujuannya memijakkan kaki di pelataran dunia.
Impian menjadi tumbal pilihan dan dalih-dalih yang melumpuhkan kaum-kaum tak berdaya. Transisi ini menciptakan koloni-koloni budaya, terpecah-pecah, menyeruak tidak jelas ke dalam sesuatu yang disebut impian tersebut. Akhirnya sesuatu yang mengakar dalam masyarakat terjejali trend, lepes oleh impian, dan menua akibat sebuah pilihan. Namun peradaban tidak pernah dinikmati tanpa adanya impian besar. Oleh karena itu mulailah melakukan pilihan sejak bangun tidur. Pilihan akan mengubah dunia setiap detiknya.
MENCARI KARUNIA RABB DI BUMI-NYA YANG LUAS Sesungguhnya manusia diciptakan dalam keadaan sebaik-baiknya. Menjadi khalifah bumi dan melawan kebatilan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Luruskan niat! Tantang dunia dan Bangun peradaban!Allah bersamamu.....keep ISTIQOMAH
welcome to princess palace
Get your move for world better now and forever
Minggu, Oktober 31, 2010
Impian, Pilihan Peradaban
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar